
Wonosobo, 23 Juli 2025 — Dalam upaya menindaklanjuti dan memperkuat pengelolaan data desa yang akurat dan berkualitas, Pemerintah Desa Maduretno, Kecamatan Kalikajar, bersama DPPKBPPPA dan Dinas Kominfo bertempat di Ruang Media Center, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Wonosobo.melakukan rapat koordinasi teknis rumah dataku. Rumah Dataku adalah pusat data kependudukan dan informasi keluarga di tingkat mikro seperti tingkat desa atau kelurahan , yang dikelola oleh masyarakat setempat . Rumah Dataku berfungsi sebagai tempat pengumpulan, verifikasi, analisis, penyajian, dan pemanfaatan data kependudukan serta data pembangunan di wilayah tersebut. Tujuannya adalah untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya data dan informasi kependudukan, serta menyediakan basis data untuk perencanaan dan pelaksanaan intervensi pembangunan.
Rapat yang berlangsung pada Rabu (23/7) ini menghadirkan berbagai pihak, di antaranya perwakilan Dinas Pengendalian Penduduk ,keluarga Berencana , Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, , tim teknis Diskominfo, perangkat Desa Maduretno, serta tim pengelola data desa.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menyatukan persepsi mengenai pentingnya integrasi dan interoperabilitas data antara data yang dikelola oleh desa dan perangkat daerah. Dalam sambutannya, kepala Bidang Informatika Diskominfo menegaskan bahwa kualitas data merupakan kunci utama dalam pembangunan desa yang berkelanjutan dan berbasis kebutuhan riil masyarakat.
"Data yang valid dan terintegrasi akan mempermudah proses perencanaan dan pengambilan kebijakan. Untuk itu, dibutuhkan komitmen dari desa untuk terus melakukan pembaruan data secara berkelanjutan, bukan hanya bersifat satu kali," ujar salah satu narasumber dari tim teknis Diskominfo.
Desa Maduretno sendiri saat ini telah mengadopsi konsep Rumah Dataku sebagai bagian dari strategi penguatan data statistik sektoral di tingkat desa. Melalui Rumah Dataku, desa diharapkan mampu menyajikan data yang lebih terstruktur, mudah diakses, dan akurat.
Mengenai keberadaan aplikasi data berbasis desa, peserta rapat sepakat bahwa tantangan teknis seperti platform atau sistem yang digunakan tidak menjadi masalah utama saat ini. Yang paling penting adalah tersedianya data desa yang berkualitas, terbarukan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Rapat ini menjadi langkah awal untuk membangun sinergi antara desa dan perangkat daerah, dalam rangka mewujudkan desa yang mampu merencanakan pembangunan secara mandiri dengan basis data yang kuat dan terpercaya.