KONDISI WILAYAH

Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan total luas wilayah 98.468 hektar (984,68 km²). Secara administratif, wilayah ini terbagi menjadi 15 kecamatan, 236 desa, dan 29 kelurahan. Kecamatan Wadaslintang tercatat sebagai wilayah terluas (12,91% dari total) , sedangkan Kecamatan Wonosobo adalah yang terkecil (3,29%). Kabupaten Wonosobo berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal dan Batang di utara; Temanggung dan Magelang di timur; Kebumen dan Purworejo di selatan; serta Banjarnegara dan Kebumen di barat.

Secara fisik, topografi Kabupaten Wonosobo didominasi oleh perbukitan dan pegunungan, dengan ketinggian bervariasi antara 250 hingga 2.250 meter di atas permukaan laut. Lebih dari separuh wilayahnya (54,04%) memiliki morfologi pegunungan, dan sekitar 35,44% berupa perbukitan. Wilayah ini diapit oleh beberapa gunung api, seperti Gunung Sindoro dan Sumbing di sisi timur , serta Dataran Tinggi Dieng (termasuk Gunung Prahu) di bagian utara. Di bagian selatan terdapat Waduk Wadaslintang , sementara ibukota kabupatennya berada di tengah dan merupakan daerah hulu Sungai Serayu. Kondisi kemiringan lahan yang bervariasi, dari datar hingga sangat curam (>40%), menyebabkan beberapa area rawan terhadap bencana alam seperti tanah longsor.

Kondisi geologis Wonosobo didominasi oleh endapan gunung api kuarter, yang menjadikannya bagian dari jalur fisiografi Pegunungan Serayu Selatan Bagian Utara. Aktivitas vulkanik yang dominan ini, terutama di kawasan Dieng, menghasilkan banyak kawah yang kini dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Wilayah ini memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata sejuk (14,3-26,5°C) dan curah hujan tahunan yang tinggi (berkisar 1.713-4.255 mm/tahun). Musim penghujan biasanya berlangsung antara September-Maret, dan musim kemarau antara April-Agustus. Sumber daya airnya melimpah, berasal dari air permukaan (sungai, waduk, telaga) dan air tanah.

Perpaduan antara kondisi geologi vulkanik yang subur dan iklim tropis dengan curah hujan tinggi menjadikan Kabupaten Wonosobo sebagai wilayah yang sangat cocok untuk pertanian. Kesuburan tanah ini sangat mendukung pengembangan berbagai komoditas utama seperti teh, tembakau, sayur-sayuran, dan kopi. Selain itu, daerah ini juga terkenal dengan komoditas khas seperti Carica (pepaya gunung), jamur, asparagus, dan Purwaceng.